seorang tua dengan langkah kaki merapuh
tapi -- bisa aku pastikan --
ia adalah tanpa rapuh
masih terlampau kuat
masih mampu berjalan jauh
dari rumah ke sawahnya, ternaknya
tempat keringatnya tertanam sejak muda dulu
dengan hanya berbekal payung tuanya
--yang mungkin hanya berbeda umur sedikit dengannya--
dan kunci kamarnya sebagai teman
--dengan taring babi hutan yang ia dapatkan sendiri
sebagai gantungan kuncinya--
ia masih kuat...untuk berjalan...
aku ingat katakatanya ketika kami bertemu
dikampung...
”bilang ayahmu, segera pulang,
darahnya hanya sebagian yang terbawa,
separuhnya masih ada padaku”
--itu beberapa bulan sebelum ayahku
kami bawa kehadapannya dengan tak bernyawa;
maafkan kami--
aahh kakek --aku lebih familiar menyebutnya ba’i--,
aku menangis melihat kulitmu yang mengerut
yang terselimuti kerinduan pada anak
anakmu di rantauan mereka
tapi kau tau, kau tua penuh berkat
seorang tua yang diberkahi umur panjang
dan senyum abadi
aku cinta pancaran senyummu
ada syukur dan bahagia disana
ada jiwamu...
meski dengan tingkah tuamu yang terkadang
menggelikan bagi kami
kau tetaplah tanpa rapuh...
>>>ephie160309dps<<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar