kala adalah pusat
dimana kami terbiasa mengitarinya
dengan harapan dan mimpi
kala adalah ayah
yang bersamanya telah
diangkat ke dalam damai dunia atas
kala adalah ibu
yang membentang kasih
kedalam nafas kami
bertahan dengan kegilaan dunia
kala adalah aku dan
saudarasaudaraku. adalah kami
yang masih berjuang di dunia bawah
dengan harapan yang terpampang
melalui mimpi
--walau mimpi tak selalu ber-arti--
ia-lah pusat...dari setiap bahagia.
sedih tawa tangis ratap seruan
karena ia lebih dari waktu
bagiku...
kala, yang seolah diam
namun tetap bergerak
dalam lambaian detik
berganti jam. kemudian
hari,
minggu,
bulan,
tahun, dan menjelma menjadi abad
ia-lah pusat
karna kala, takkan pernah berhenti...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar