cemara dan buahnya...aku ingat pertama kali aku menginjakkan kaki ke kantorku. ada pohon cemara, kau lupa jumlahnya, mungkin dua, bisa juga tiga. semua pada tempat yang strategis. lucunya, aku selalu berusaha menempatkan diri, paling tidak untuk melihat salah satu dari tiga itu. apa yang membuatku tertarik pada cemara? pasti kau ingin menanyakan itu...ahaaaa jujur saja, aku tertarik ketika angin menerpanya. aku tertarik melihat goyangan badannya. gemulai, layaknya gadis keraton. hmmm tapi ini Bali...jadi aku akan mengandaikannya seperti....teman kampusku, ya Desi namanya, seorang gadis Bali yang anggun, santun dan indah pastinya. bukan gadis puri, tapi sepertinya akan menjadi *hahahhahaha aku terpengaruh gosip*..sudahlah...
ah ya, kembali ke pohon cemara di muka kantor. letak ruangan kami yang di lantai tiga mensejajarkan kami dengan tigaperempat badan pohon sebelum puncak. ada yang lebih menarik. lebih dari sekedar gemulai. Aku jatuh cinta pada jejeran buah cemara yang menempel. warna kecoklatannya indah diterpa mentari menyatu dengan batang diantara hijau daun cemara. terlihat seperti burung yang sedang bertengger. awalnya aku tertipu --begitu pula temantemanku--. awalnya memperhatikan dan mulai bertanyatanya kenapa burung itu tidak terbangterbang. namun pada akhirnya saling mengejek karna menyadari itu bagian dari pohon, bukan sesuatu yang sengaja hadir untuk memperindahnya...selalu itu yang membawa pandanganku kesana...
huuuhhh kemarin aku lewat kantor, cemara itu masih ada...hanya kami yang sudah berpindah...aku rindu cemara...rindu pada buahnya yang menipuku...
*rindu kantor dulu, ruangan khusus Telkom 108 dan 147, ruang para pegawai call center...*
>>>ephie180209dp<<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar