tentang beta:

Foto saya
Denpasar, Bali, Indonesia
anak bungsu dari ayah (Cornelis Taga Doko) dan ibu (Jublina Huna Koreh), keturunan Sabu asli.. I AM ME!

Jumat, 25 Mei 2012

Lama nggak nulis, rasanya seperti otak kosong dan tidak berpikiran...ijinkan saya berbagi foto saja..hasil karya sendiri...

These dragonflies said: "Mirror urself first..when u're able to do that, u'd be wiser in seeing things around you.."

Spider said : "This may looks weak, but nets is all we need in works"

Ants said : "let's work...time flies unknowing, all we've got is energy"

Flower said : "Look what inside me! Do you know what's inside you??"

and I said: "it's better to focus on the green rather than to the bee" :)

Selasa, 28 Februari 2012

IF itu sesuatu :)

Membaca Indira Fedel itu sesuatu. Kenapa saya bilang sesuatu? *jreng jreng –sinetron mode on-* hahahahaha :D
Karena:
1.    Membuat saya menerka-nerka Indi nih asli gak yah? Kok kayaknya IF itu cuma nama samaran dari K’ T, sang pencipta tokoh Indira Fedel. Saya memang cuma kenal k’ T lewat FB tapi sumpah semakin membaca IF saya seperti dibawa kepada gambaran bahwa k’ T tu ternyata begini yah...bahkaaaaaaannnnn di foto profil penulis (di halaman paling belakang itu), saya membayangkan perut k’ T yang sedang hamil 4 bulan (sama seperti ending cerita), makanya sengaja ditutupin pake tas hahahahahhahah *mending negatif thinking dari pada positif hamil deh* :P :p
2.    Eh tapi suer deh, gara2 IF sempat juga saya membayangkan diri saya yang dulu masih “goblok” dalam hal asmara  -skarang sih Puji Tuhan udah lumayan pintar wkwkwkkwkwk-.  saya juga punya mas jokol alias abang yang pernah saya doakan cepet cerai tapi malah anaknya semakin berangkai kayak anggur *siaaaaaalll!!!*...eeehhhh gak boleh curcol, ntar jadi kayak Indi dongo lagi :D dan yang buat saya lebih tertawa lagi, entah kebetulan atau tidak, marga ‘mas jokol saya’ itu ternyata adalah salah satu nama tempat yang digunakn untuk mencari sunset...hahahahahaha..wakaakakakkaka saya semakin merasa saya pas baca Indy dibagian2 itu...tapi saya nggak dongo ya hahahhahaha *masih aja nggak ngaku* :D
3.    IF itu hidup banget, saya yakin itu muncul dari gaya cerita k’ T yang memang santai dan asyik...yaaaahhhh gaya2 buku lupus dulu itu..jadi ya sebenarnya yang diceritakan itu kejadian sehari-hari juga tapi malah bikin orang tertarik untuk membaca n mengetahui kisahnya. Kerenlah pokoknya...
4.    Suasana alam Ende yang diceritakan juga sama “sesuatu”nya deh....memang salah satu cita2 saya adalah mengelilingi NTT, tapi belum terkabul *belum ya, bukan tidak :D* apalagi marga ‘mas jokol saya’ ada disana...gak papa deh gak dapet orangnya skarang, sapatau pulang dari sana beneran cerai si abang wkwkwkwkwwk.. *tuh kan k’ T, yang gak kuat iman pasti akan terasuki rohnya Indi :D*
5.    Terakhir, hmmmmm apa yaaaaa...*mulai kerasukan* gak jadi deh....

Eeeeehhh tapi tolong deh, saya nih gak tau kenapa, tapi setelah saya baca IF ada saja yang bikin saya ketawa. Empat hari lalu saya ketemu cowok pujaan tanpa sengaja, dalam hati saya bilang “tolong jangan buat saya senorak Indi”. Trus pada hari yang sama pula (sudah pasti di jam yang berbeda), saya duduk-duduk di toko sambil nunggu tamu n mikirin umur yang udah mau menuju 29 lagi-lagi dalam hati saya ngomong “tolooooonnngggg jangan buat saya sepanik Indi”...ehhhh pas pulang, sepanjang jalan Sunset Road yang saya lewati, didepan saya ada truk n u know what tulisan yang ada di truk itu??? MALAS MIKIR (Indi banget kan itu???)....*spontan saya ketawa bahkan setelah berpisah jalan dengan truk di lampu merah Sunset Road Dewa Ruci...* sesuatuuuuuuuuu banget hari itu..sampe rumah malah sempat berfikir ‘aduuuuhhhh kayaknya harus minta tanggung jawab penulisnya nih klo sampe otak saya terganggu gara2 Indi’..
Hhmmmmm ini review? Bukaaaaaannnnn!!!!
Resensi?? Mungkin yaaaa...tapiiiiiiiiiii
Yang saya tau sih ini isi pikiran saya setelah membaca IF...Indira Fedel itu sesuatu *Syahrini Lebai mode ON*
Klo anda gak merasa “sesuatu”nya berarti anda belum baca, ato mungkin anda tidak se-dongo Indi dan saya hahahahhahaha *yeessssss akhirnya ngakuu!* #noyor kepala sendiri

Sabtu, 14 Januari 2012

Cinta Randu dan Vina

From: Randu
Aku rindu, jam 8 ya...

Cukup itu saja dan Vina segera mengerti apa maksud lelaki terkasihnya itu, kemana ia harus pergi dan apa yang harus ia lakukan agar tidak ketahuan. Hmmmmmm lelaki ini sudah membuatnya tergila-gila. Lebih dari setengah 20011 ini ia sudah menghabiskan waktu bersamanya. Dari awal mereka bertemu yang sekaligus menjadi awal hadirnya cinta sembunyi-sembunyi ini..."backstreet" istilah anak gaul sekarang.
Vina...dengan segala yang ia miliki, ia bisa saja mendapatkan lelaki mana saja yang ia inginkan. Karirnya sukses sebagai Manager Produksi pada perusahaan jewellery terkenal. Badan kecil dan mungil tidak menunjukkan umurnya yang sudah mendekati 32 tahun, selain itu ia kepolosannya dalam menghias wajah menjadikan wajahnya tetap segar. Beberapa orang, yang tentu saja tidak mengenalnya, pasti akan terkecoh.
Jika bukan karena umurnya saat ini, ia pasti tidak akan tertekan. Belum lagi pertanyaan dari kiri kanannya. "Kapan Vin?" ato "Calonnya yang mana Vin? Kenalin dong?" Hufffttt rasanya waktu berjalan begitu cepat..atau jangan-jangan dirinya sendiri yang begitu lambat...Ah tidak juga, masih ada beberapa teman yang mengalami nasib serupa, walaupun sebagian besar telah mempunyai pasangan, sudah ber"buntut" pula.
Bukan hanya umur, tapi ada beberapa hal (secara psikologis) yang menurutnya akan sangat tercukupi dan terpuaskan dengan kehadiran seorang Randu...hanya Randu.

To: Randu
Ok

Vina segera masuk ke taxi yang dipesannya tadi. Sengaja ia tidak menggunakan Mercedes kesayangannya. Kesengajaan yang beralasan.
"Ke Hotel Fourine, pak" ucapnya sambil melihat kepada supir taksi.
Ia rindu Randu. Beberapa hari tidak bertemu membuatnya seperti sakau, tapi Vina tidak ingin menghubungi Randu lebih dahulu. Ia selalu menunggu Randu yang menghubunginya, itu kesepakatan berdua. Tidak pernah ia berusaha untuk mengingkari kesepakatan itu, apalagi hanya untuk menunjukkan bahwa ia ada dan selalu menunggu lelaki itu. Bagi Vina, ia selalu di hati Randu seperti Randu selalu dihatinya.


***

"See you baby..I will miss you..."
Vina memeluk lelakinya erat. Dua jam sudah cukup untuknya dengan cinta rahasianya ini. Cinta rahasianya?? Ah bukan, seingatnya, ia tidak pernah ingin merahasiakan ini. Rasa-rasanya pun baru beberapa bulan ini ia mulai belajar membatasi dirinya dengan kata "cukup" untuk setiap pertemuannya dengan Randu. Ia hanya ingin menghormati wanita yang selalu menunggu Randu untuk pulang, kerumahnya...Ya, kerumahnya..bukan ke hotel ini, seperti dirinya.

Untuk kesekian kalinya, setelah kepergian Randu, ia hanya bisa menangis. Sudah sebegini jauh hubungan mereka dan sampai saat ini posisinya hanyalah sebagai "simpanan" Randu.






#Kepada seseorang: Masing-masing kita tidak akan pernah tau kemana cinta seharusnya berlabuh. Hanya, andai logikamu berjalan baik, jangan menjadikan dirimu yang kedua diantara sepasang yang telah mendapat restu ilahi.



Sesetan, 15012012

Rabu, 11 Januari 2012

orang kupang bilang "lebetion" :D

saya sedang berbunga...
lebih dari si lebah yang terpesona pada air mawar
yang akan segera diubahnya menjadi madu
lebih dari Grey* yang ngiler melihat tulang
lebih dari indahnya Eco Beach pagi ini..
saya sedang berbunga...
itu akan saya catat pada hari indah ini..
120120012
saya ingat kata-katanya: "we're big and strong"
i will...learning is always excited thing to do...



Denpasar, antara Echo Beach dan Sesetan....


*Grey, nama anjing tercinta saya...